Minggu, 03 Februari 2019

“PIDA“ UMBI YANG KAYA NUTRISI


Gadung adalah sejenis umbi umbian hutan yang tumbuh subur di Sikka dan sekitarnya, tumbuhan ini termasuk tumbuhan melata yang masuk dalam family Dioscorea hispida.

Gadung memiliki kandungan gizi yang besar sprt , protein 2,1 gram, karbohidrat 23,2 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 20 miligram, fosfor 69 miligram, dan zat besi 1 miligram.  Selain itu di dalam Gadung juga terkandung vitamin A sebanyak 0 I U, vitamin B1 0,1 miligram dan vitamin C 9 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Gadung, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 85 %. ( Sumber : ( SITUS WEB BELAJAR ONLINE - WWW.ORGANISASI.ORG )

Umbi Gadung (sumber: Buka Lapak)
Sejak dahulu kala Gadung diokonsumsi oleh masyarakat sebagai makanan pengganti makanan pokok dikala musim paceklik.  Begini masayarakat tradisional Hewokloang mengolah gadung  :
Gadung dibersihkan dan dikupas, setelah itu dicuci bersih dan diris tipis. Selanjtunya dijemur dibawah terik matahari hingga benar-benar kering. Lalu gadung direndam di air mengalir selama 2 hari 2 malam, maksudnya agar seluruh zat-zat racun bawaan gadung tersebut larut dan ikut mengalir bersama air yang mengalir tersebut, hal ini hanya mungkin dilakukan di sungai yang airnya mengalir cukup besar dan bersih. Ketika daging gadung menjadi lembek, saat itu bisa dipastikan seluruh racun gadung tersebut sudah hilang, dan gadung aman untuk dikonsumsi.
Bagi kita yang jauh dari sungai, kita bisa lakukan dengan cara merendam lempengan gadung tersebut pada wadah seperti ember atau baskom, dan airnya diganti secara berkala (2-3 jam sekali ganti).tetap selama 2 hari dua malam. Sementara cara orang pesisir mengeluarkan racun gadung adalah dengan membenamkannya di dalam laut selama 2-3 hari sampai lembek daging gadungnya)

Setelah itu Gadung diangkat dan ditiriskan untuk kemudian dijemur kembali hingga benar-benar kering dan disimpan di tempat yang aman dan kering. Ketika hendak mengkonsumsi Gadung diambil dan direndam kembali dengan air, setelah itu dikeringkan dan di tutup dengan daun pisang atau daun turi, sampai tumbuh jamur, saat ini Gadung siap diolah dalam bentuk berbagai menu makanan lokal seperti dikukus, atau ditumbuk sampai halus dan dimasak di bambu.

Di Era kemajuan seperti sekarang Gadung bisa dibuat menjadi berbagai macam kue dan pangan lainnya, Gadung kering yang bebas racun ditumbuk hingga halus dan dicampur dengan bahan lainnya untuk kemudian dijadikan makanan : Ceker ayam. Steak gadung, dan berbagai kue dengan bahan dasar tepung gadung.
Kini gadung seolah disingkirkan sama sekali, tanpa ada yang mengindahkannya, padahal kandungan gizinya luar biasa kaya. Mari kita mencintai sumber makanan lokal kita.. karena di zaman perang Gadung menjadi makanan pengganti makanan pokok.Semoga**AW