Jumat, 14 Oktober 2011

MURUT "Air Mengalir Sampai Jauh"

sumber air keempat - kapasiatas airnya lebih besar
MURUT, Nama ini tidak asing lagi bagi penduduk dusun Wegok dan sekitarnya. Tempat ini menjadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat Wegok di Era 1970 s/d 1990-an. Letaknya di sebuah Lembah diapit oleh tiga bukit di sebelah Selatan, Barat dan Timur. Pada tahun 1980-an atas usaha Bapak Drs. Karolus Surat. Putra kelahiran Wegok, beberapa ahli air tanah dari Jakarta mendatangi dan melakukan survey terhadap mutu dan kelayakan air Murut. Mereka kemudian meneliti sumber air ini, didapati bahwa ada sebuah danau kecil dalam tanah di sebelah barat, jaraknya kurang lebih 10 s/d 20 meter dari mata air. Konon kawah ini mengembun melalui penguapan oleh panas matahari dan titik-titik embun inilah yang kemudian keluar sebagai mata air Murut. Hal ini membuat mata air ini menjadi unik karena di musim kemerau mata air ini menjadi lebih jernih dan lebih segar. Semakin panas matahari menyinari bumi semakin besar air yang keluar dari mata air.

Senin, 03 Oktober 2011

"KALAU DITEBANG, DARI MANA KAMI PEROLEH UANG?"

seorang bocah berada di kebun kakao yang ditebang
Dampak perubahan musim dan pemanasan global berakibat terhadap penurunan hasil panen. Selain tidak berbuah, banyak tanaman komoditi seperti kakao, cengkeh sering terserang hama dan penyakit. Sebut saja kanker buah pada tanaman kakao yang menggerogoti buah kakao yang masih muda hingga akhirnya busuk dan tidak dapat dipanen
Selain umur kakao yang sudah cukup tua, menurunya unsur hara pada tanah.merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker buah dan berbagai penyakit lainnya. Pada umumnya jenis tanaman kakao di wilayah Wegok dan sekitarnya adalah jenis Hybrida yang disupply oleh pemerintah pada 1980-an. Jenis Kakao  yang ini mampu memberikan produksi secara terus menerus selama 20 s/d 25 tahun. sehingga adalah wajar kalau produksi tanaman kakao di wilayah Wegok dan sekitarnya menurun drastis.