seorang bocah berada di kebun kakao yang ditebang |
Selain umur kakao yang sudah cukup tua, menurunya unsur hara pada tanah.merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker buah dan berbagai penyakit lainnya. Pada umumnya jenis tanaman kakao di wilayah Wegok dan sekitarnya adalah jenis Hybrida yang disupply oleh pemerintah pada 1980-an. Jenis Kakao yang ini mampu memberikan produksi secara terus menerus selama 20 s/d 25 tahun. sehingga adalah wajar kalau produksi tanaman kakao di wilayah Wegok dan sekitarnya menurun drastis.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kembali produktifitas kakao telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta. Sistim peremajaan dengan teknik sambung pucuk dan sambung samping merupakan solusi yang cukup ampuh untuk tujuan ini.Selain itu pemerintah juga mendatangkan varietas kakao baru yang berbuah cepat dan tahan terhadap penyakit. Namun varietas ini mengharuskan seluruh tanaman kakao yang sebelumnya (yang sudah tua) harus ditebang seluruhnya.
Hal ini tentu saja menuai kontroversi dari masyarakat, seorang warga Dusun Wegok bertutur bahwa hal ini tidak mungkin ia lakukan, "dari mana kami dapat uang, bagaimana dengan hidup kami, mau makan apa?" Menjawabi pertanyaan ini pemerintah kemudian memberi solusi agar diselah tanaman kakao varietas baru ini ditanami jagung, umbi-umbian.bahkan padi untuk dikonsumsi menunggu Kakao jenis baru ini berbuah dan memberikan hasil. Pemerintah juga menjamin bahwa sistim tumpang sari ini hanya berlangsung 3-5 tahun, setelah itu pendapatan masyarakat akan kembali normal seperti sedia kala.
kakao hybrida (kurang produktif) umurnya 28 tahun |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar