Theodorus Surat |
Penataran Kepala SD Model di Kupang Tahun 1998 |
Karir gurunya dimulai dari SRK Botang di Watublapi pada tahun ajaran 1959/1960, dan dipindahkan ke SDK Hewokloang pada tahun 1960 s/d tahun 1961. Dua dari muridnya yang punya nama saat ini adalah Mgr Edmundus Woga, uskup Weetabula dan Drs. Sosimus Mitang, Bupati Sikka periode 2008-2013. Kemudian atas permintaannya sendiri ia dipindahkan ke SRK Ona Palue pada bulan Agustus 1961. Namun karena Gunung Rokatenda meletus pada Desember tahun 1961 maka ia bersama rekan-rekan lainya mengungsi dan pulang ke Maumere. Salah seorang muridnya di SRK Ona adalah Wakil Bupati Sikka Periode 2008-2013, dr. Wera Damianus, MM.
Penataran Kepala SD Desa Tertinggal - Kupang, 1995 |
Setelah tujuh tahun mengajar di sekolah ini pemerintah mengeluarkan aturan mengenai ijasah minimum bagi seorang guru SD, maka ia bersama teman-teman guru tamatan SGB lainnya diharuskan mengikuti pendidikan lanjutan, setingkat SLTA yang mereka sebut Kursus Pendidikan Guru (KPG) yang dilakukan pada sore hari setelah proses KBM di SD usai.
Kemudian pada tahun 1975 guru yang penuh inovasi ini dikembalikan ke SDK Watublapi, dan pada Tahun 1976 ia diangkat oleh Sanpukat menjadi Kepala SDK Watublapi (dikukuhkan dengan oleh SK Gubernur pada tahun 1980). Bekal ilmu KPG kemudian benar-benar diterapkan dalam proses pengelolaan sekolah hingga pada tahun 1978 bersama Bp Guru Robertus Dasi berhasil mendorong SD ini sampai ke pintu sekolah Favorite (model) dimana prosentase kelulusan EBTANAS selalu 100% . Hal serupa juga terjadi pada SD-SD lainnya yang pernah dikepalainya.
Sepeda motor, menjadi kendaraan utama bagi keluarga |
Pada tahun 1987 dari Inpres Baomekot kemudian dipindahkan ke SD Inpres Watuwekak, Napun Seda sampai tahun 1988. Kemudian atas usaha ketua POMG Watublapi, alm. Zakarias Sareng ia dikembalikan ke SDK Watublapi.
Sedangkan dalam bidang seni musik Guru yang pernah mengajar Ilmu Musik dan PMP (PPKN) di SMP Hewerbura dan menjadi organis di Gereja Watublapi ini mencatat sejumlah keberhasilan, SDK Watublapi, pernah menjuarai lomba pop singer di banyak event baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat Kabupaten, juga group musik yang dibentuknya kemudian menjadi sangat terkenal pada masa itu sehingga mendapat berbagai pesanan bermain musik di banyak tempat, di Heo dan Egon Lere misalnya.
Setelah menjalani masa pensiun Bapak Guru ini hijrah kembali ke Wegok, kampung dimana ia berasal dan dibesarkan. Bagai pejuang yang tangguh iapun menembus ruang dan waktu,tidak perduli pada zaman apa, pada umur berapa dan pada situasi apa, berbagai jabatan sosial baik itu di pemerintahan maupun di bidang keagamaan kemudian diembankan ke pundaknya. Hingga pada tahun 2010 bersama Bp. Drs. Sebastianus Bata dan Bp. Fransiskus Xaverius, mendirikan SD di Kampung Wegok yang merupakan SD kaki dari SD Inpres Baomekot. (ths)